Sabtu, 31 Maret 2012

PELANTIKAN ANGGOTA BARU B-COP ANGKATAN KE-7 : PENGENALAN BUDAYA BANTEN

Seperti yang sudah pernah admin bahas di postingan sebelumnya, acara pelantikan anggota baru Banten Community Pulsar (B-COP) Angkatan ke-7 yang dilaksanakan pada 31 Maret 2012-1 April 2012 ini merupakan rekor baru dalam hal peresmian anggota dan peserta group riding yang ikut serta yakni sebanyak kurang lebih total 54 peserta dengan 19 orang diantaranya adalah anggota baru yang dilantik.


Tidak hanya itu, tujuan dari acara ini salah satunya adalah dalam rangka memperkenalkan keaneka ragaman budaya yang ada di Banten.
salah satunya yang menjadi tujuan kami adalah kampung adat Cisungsang di daerah Cikeusik, Kabupaten Lebak - Banten. (-6.802453, 106.425964)

Kampung Cisungsang terletak persis di tepi kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Terlihat tugu dan papan yang berdiri kokoh yang menandakan bahwa kawasan di Kecamatan Cibeber merupakan kawasan TNGS. Pemandangan sepanjang perjalanan dari Kota Kecamatan Bayah menuju Cisungsang terlihat  masih asri.



Jarak dari ibukota Provinsi Banten, kota Serang menuju  ke Cisungsang sekitar 250 KM, jalan raya -  jika dari Jakarta sekitar 350 KM. Walau jauh dan melelahkan, perjalanan akan terasa menyenangkan karena setelah sampai di wilayah Cikotok kita akan melihat pemandangan yang indah, terlihat anggunnya Gunung Halimun, yang setiap harinya dihiasi oleh awan tebal, walau hari cukup cerah di sekitarnya.   



Kasepuhan Cisungsang bukanlah  padepokan, atau tempat untuk berkumpul atau juga kerajaan yang membuat dinasti berkembang dan beranak pinak. Namun Kasepuhan Cisungsang adalah sebuah amanat dari para leluhur yang diturunkan secara turun-temurun dari silsilah keluarga. 
Peran sentral Kepala Adat di Kasepuhan Cisungsang utamanya adalah dalam hal bercocok tanam dalam pertanian dan pencarian usaha masyarakat yang tergabung dalam komunitas adat kasepuhan Cisungsang. Pertanian di Kasepuhan Cisungsang masih menggunakan cara-cara tradisional. Tidak menggunakan mesin dalam menggarap lahan, namun menggunakan kerbau sebagai alat untuk membajak, memenaen padi dengan menggunakan pisau kecil.
Dari cerita yang disampaikan oleh Apih Adeng, Kasepuhan diawali ketika membuka Kasepuhan Cisungsang Olot Ruman, lalu Olot Sakrim, dilanjutkan kepada Olot Ipi dan olot Ciing, lalu di pegang oleh Olot Sardani dari Olot Sardani kepada adiknya yaitu Olot Naedi yang bertahan hanya 5 tahun, melalui wangsit Abah Usep yang sedang menempuh pendidikan SMA di Rangkas, di daulat menjadi Kepala Adat sejak tahun 1993.

Nilai-nilai inilah yang menginspirasi kami untuk tetap kompak dan bersatu dalam sebuah wadah yang berbentuk komunitas pecinta sepeda motor.
dan pada akhirnya komunitas ini menjadi sarana bagi kami untuk bertukar informasi dan memperbaiki kualitas diri kami masing-masing dalam hal sosial.